Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Wajah Sepak Bola Indonesia

Wajah Sepak Bola Indonesia

Posted by opowikhe on Kamis, 04 Juni 2015

Menjadi pemain bola yang profesional dan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang banyak layaknya pemain di Eropa merupakan impian anak-anak kecil di Indonesia. Angan-angan ingin menjadi Ronaldo, Messi dan pemain hebat lainnya di Eropa membumbung tinggi di hati para generasi muda Indonesia. Mengikuti SSB dan klub-klub tarkam menjadi obsi mereka dan berharap menjadi pemain profesional adalah langkah awal yang mereka tempuh untuk mengembangkan bakat mereka. Akan tetapi, bagaimana wajah sepak bola Indonesia sekarang? masihkah ada kesempatan mewujudkan impian-impian itu?
Rasannya keinginan dan impian itu hanya sebuan impian yang tidak akan jadi kenyataan melihat "Bobrok" sepak bola sekarang. Oknum-oknum yang mempunyai kepentingan pribadi atau kelompok telah merusak mimpi anak bangsa. Harusnya mereka sadar bahwa salah satu yang menjadi pemersatu bangsa adalah sepak bola, bukan politik, dan juga bukan pemerintah. Coba disadari kapan lagu Indonesia Raya dinyanyikan ribuan orang secara serentak bersama-sama kalau bukan di stadion sepak bola. Kapan pula ribuan orang orang bersatu padu dalam satu seragam kalau bukan distadion sepak bola saat mendukung merah putih berlaga.  coba direnungi "hai para pemangku Jabatan Tertinggi".
Para orang tua sekarang bahkan mulai melarang anaknnya untuk menjadi pemain bola karena masa depan yang tidak jelas. Bagaimana tidak, melihat para pemain bola yang sekarang terlantar tidak jelas nasibnya dan harus bekerja yang mungkin kita sendiri miris melihatnya. Contohnya saja berita terakhir seorang kapten salah satu klub divisi utama menjadi tukang ledeng untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, bahkan ada yang harus meregang nyawa karena bingung mau bekerja apa sementara kompetisi belum berjalan yang berimbas dengan pembayaran gaji pemainnya. Lebih miris lagi klub sekelas empat besar ISL yaitu PBR harus bubar karena tidak ada pendanaan lagi dan pemainnya kini terlantar tidak punya pekerjaan.
Selain berimbas pada pemain dan official klub para pedagang, tukang parkir dan orang-orang yang meraup keuntungan dari pertandingan bola harus menjadi pengangguran karena tidak ada kompetisi. Mana tujuan yang tercantum di Pembukaan UUD yang mensejahterakan rakyat, apakah para petinggi negara masih ingat tujuan itu, atau memang sudah benar-benar melupakan tujuan itu.
Setelah sanksi dari FIFA turun kita orang biasa hanya bisa berdoa semoga Pejabat Negara di Bidang ini di "SADARKAN"  kalau telah merusak sepak bola sendiri yang akan memutus impian anaka bangsa juga akan membuat orang-orang yang bergantung pada pertandingan bola kembali menjadi pengangguran yang akan menambah susah negara.

SHARE :
CB Blogger

2 komentar

Anonim 28 Januari 2022 pukul 08.50

Play Online Casino Games for real money at Kadangpintar
Experience the thrill of online casino 제왕카지노 games at Kadangpintar. 온카지노 Play the latest online casino games, slots, blackjack, roulette and many more 메리트 카지노

xhosyswaclawski 4 Maret 2022 pukul 08.27

Why Gambling Addiction Helps Us Beat It | DrMCD
It's gambling addiction, 밀양 출장안마 as well as pathological 세종특별자치 출장안마 gambling. It's causing problems, but it doesn't stop at 광주 출장안마 trying to 서산 출장안마 help you. 평택 출장마사지

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 opowikhe. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger