Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » guru dan kualitasnya

guru dan kualitasnya

Posted by opowikhe on Kamis, 18 Oktober 2012

Setiap orang berkeinginan hidupnya enak dan terjamin.Diantaranya dengan mendapatkan gaji yang tetap setiap bulanya dan juga tidak terlalu pusing memikirkan masalah-masalah yang ada di negara ini.Salah satu cara untuk meraih semua itu dengan menjadi seorang Guru yang sudah diakui oleh negara atau guru PNS
Untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah.Mereka harus kuliah dulu dan harus mendapat gelar sarjana.Dan sarjan S1 merupakan syarat mutlak untuk menjadi seorang guru.Saat kuliah pun bukan hal yang mudah,para calon guru ini harus bisa mengalahkan rasa malasnya agar keinginan menjadi guru cepat tercapai.Memang tidak bisa dipungkiri lagi,penyakit malas merupakan penyakit yang sangat mematikan bagi para mahasiswa.Apalagi pada saat pembuatan skripsi,para calon guru ini harus bisa mengalahkan rasa malasnya agar skripsinya cepat selesai dan cepat menjadi sarjana.
Setelah menjadi sarjana, kehidupan yang sebenarnya bagi calon guru ini baru akan dimulai.Seorang lulusan sarjana pendidikan harus berusaha memperoleh pekerjaan sebagai pengajar.Dalam hal ini para calon guru dituntut untuk melamar ke sekolah-sekolah agar bisa mendapat pengalaman sebagai guru,meskipun hanya sebagai guru honorer.Tetapi ad juga yanag tidak mau ambil pusing,para sarjana kependidikan ini ada yang memilih bekeja diperusahaan-perusahaan swasta.Hal tersebut terjadi karena para sarjana kependdidikan ini kesulitan untuk mencari sekolah swasta yang mampu menerima mereka.Kenapa harus sekolah swasta?ya,jawabya karena pemerintah telah mengeluarkan peraturan bahwa sekolahan-sekolahan negeri tidak boleh menerima guru honorer.Mungkin bagi masyarakat perkotaan mencari sekolah swasta mudah.Tapi,bagaimana di daerah pinggiran?sangat jarang kita temui sekolahan-sekolahan swasta.
Perjuangan mereka tidak berhenti disitu saja.Untuk menjadi guru yang di akui negara,mereka harus melalui sebuah seleksi yang diadakan oleh kabupaten atau kota masing-masing terlebih dahulu.Dan di setiap kabupaten atau kota memiliki ketentuan jumlah tertentu dalam mengambil guru menjadi guru PNS( Pegawai Negeri Sipil).Ini sangat menyulitkan ,karena dalam tiap kabupaten atau kota mungkin saja pendaftarnya mencapai ribuan orang tetapi dalam perekrutnya hanya 100 atau 150 guru saja.
hal inilah yang membuat sebagian oknum calon guru untuk melakukan hal-hal yang  curang demi mendapatkan gelar guru yang diakui oleh negara.Apakah dengan seleksi ini hasil kinerja yang diperoleh dari
para guru tersebut maksimum?
Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat kita peroleh dari berita-berita tentang oknum-oknum guru di media massa.Ya,akhir-akhir ini sebagaimana kita ketahui sendiri bahwa banayak sekali berita-berita tentang oknum-oknum guru yang melakukan hal yang seharusnya tidak pantas mereka lakukan.Contohnya yang akhir-akhir ini kita dengar di media massa bahwa ada oknum guru yang melkukan tindak asusila pada anak didiknya sendir,ada juga yang memakaia bahkan mengedarkan barang yang dilarang oleh hukum.Gelar guru yang harusnya gelar yyang Agung dan berwibawa harus tercoreng oleh oknum-oknum guru yang tidak bertanggungjawab seperti mereka.Apakah GURU yang harusnya "digugu lan ditiru" (dipatuhi dan diteladani) melakukan hal demikian memiliki kualitas yang baik???????
Ironi bukan melihat hal yang demikian?
Hal yang demikian tidak akan terjadi jika proses untuk menjadi guru tersebut dilakukan dengan "bersih".Bersih disini yang dimaksud adalah tidak melakukan segala cara agar bisa menjadi guru.Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa ditiap kabupaten atau kota mematok jumlah rupiah tertentu sebagai pemulus jalan unutuk menjadi guru.Selain itu para calon guru juga menggunakan "joki" untuk mempermudah mereka dalam proses seleksinya.Lantas bagaimana seorang calon guru yang dari strata menengah kebwah yang tidak punya rupiah ynag cukup untuk mempermulus jalan dan juga untukl membayar joki?
sekarang yang menjadi pertanyaan,apakah semua calon guru melakukan hal yang demikian???
Tentu saja tidak,masih lumayan banyak juga yang benar-benar murni dlam melalui proses seleksi tersebut.
Inilah sebuah realita di Indonesia,kebobrokan moral merambat kemana-mana.Sampai pekerjaan yang mulia pun juga ikut terkontaminasi.Semoga generasi muda yang akan datang dapat merubah dan memperbaiki moral yang sudah bobrok tersebut.Yakin Indonesia pasti bisa bersih dari segala macam dosa.


SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 opowikhe. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger